PENGENALAN MESIN CARDING
    Maksud dan Tujuan
    Mahasiswa mengetahui bagian-bagian perlatan dari mesin carding
    Teori Pendekatan
    Mesin Carding adalah mesin yang mengubah bentuk lap menjadi sliver. Mesin
    Carding yang biasa digunakan untuk mengolah kapas disebut Revolving Flatt
    Carding.Lap hasil mesin Blowing masih berupa gumpalan-gumpalan kapas yang
    masih mengandung serat-serat pendek dan kotoran.Gumpalan-gumpalan kapas
    tersebut masih perlu dibuka dan dibersihkan lebih lanjut pada mesin
    Carding. Dengan demikian tujuan penggunaan mesin Carding antara lain :
    Membuka gumpalan gumpalan kapas lebih lanjut sehingga serat-seratnya
    terurai satu sama dengan lainnya.
    Membersihkan kotorankotoran yang masih terdapat didalam gumpalan kapas
    sebersih mungkin.
    Memisahkan serat-serat yang sangat pendek dari serat-serat panjang.
    Membentuk serat-serat menjadi bentuk sliver dengan arah serat ke sumbu
    sliver.
    Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka gumpalangumpalan kapas yang
    berupa lap harus dikerjakan pada mesin Carding.
    Prinsip aksi carding :
    1. Antara silinder card (sebuah silinder yang dibungkus dengan MCC,
    merupakan bagian utama dari mesin carding) dan batang (batang pipih dengan
    lapisan kawat, yang diletakan dibagian atas dari silinder dari flat card)
    Titik kawat : Membuat sudut dalam arah yang berlawanan
    Pergerakan : Dalam arah yang sama
    Va < Vb V = Vb - Va
    2. Anatara silinder card dan doffer
    Titik kawat : membuat sudutdalam arah yang berlawanan
    Pergerakan : dalam arah yang sama
    Va < Vb V = Vb - Va
    Keterangan :
    1. Gulungan lap
    2. Lap rol
    3. Pelat penyuap
    4. Rol penyuap
    5. Rol pengambil (Taker-in /
    Licker-in)
    6. Pelat belakang
    7. Silinder
    8. Flat
    9. Sisir flat
    10. Pelat depan
    11. Doffer 12. Sisir Doffer
    13. Terompet
    14. Rol penggilas
    15. Sliver
    16. Terompet
    17. Rol penggilas
    18. Coiler
    19. Can
    20. Landasan berputar
    21. Tutup bawah
    22. Saringan kotoran
    23. Pisau pembersih
    Keterangan
    nama fungsi/ket
    dari chute feed Serat keluar dari chute feed masuk ke carding berupa fleece
    rol penyuap (feed roll) Rol yang berfungsi menyuapkan fleece.
    Cepat-lambatnya putaran feed roll berpengaruh terhadap kecepatan penyuapan.
    taker-in / licker-in Rol dengan garnet wire yang berfungsi mengambil serat
    dari feed roll.
    mote knife Pisau selebar mesin carding, yang berfungsi memisahkan kotoran
    dari serat.
    silinder Rol besar dengan metallic wire yang berputar sangat cepat,
    berfungsi menguraikan serat menjadi serat individu, memisahkan serat pendek
    dari serat panjang, sekaligus membersihkan serat dari kotoran.
    grid bars/undercasing Bar selebar mesin carding, yang berfungsi memisahkan
    kotoran dari serat.
    top flat Rantai sikat paku selebar mesin yang berputar berlawanan arah
    putaran silinder, berfungsi menangkap serat-serat pendek yang terlepas dari
    puaran silinder.
    brush beater Rol bersikat yang berfungsi menyikat/membersihkan top flat
    yang permukaannya ditempeli serat-serat pendek.
    flat strips Gulungan serat-serat pendek yang dibentuk brush beater.
    doffer Rol dengan metallic wire yang berfungsi mengambil serat dari
    silinder.
    cross roll Roll berkawat yang berfungsi mengambil serat dari doffer.
    terompet Saluran yang mengecil, yang berfungsi mengumpulkan web agar
    membentuk diameter yang lebih kecil.
    rol penggilas
    (calender roll) Rol yang berfungsi menggilas agar benang tidak mudah
    terurai.
    coiler Saluran yang dapat bergerak berputar segingga sliver dapat disimpan
    dengan susunan yang rapi.
    can Wadah tempat menyimpan sliver, can ini dapat dipindah.
    can table Dudukan tempat meletakkan can.
    per (spring) Per di dalam can, berfungsi menjada jarak dasar can ke coiler
    tidak terlalu jauh.
    Bagian utama mesin carding terdiri dari :
    rol penyuap (feed roll)
    taker-in / licker-in
    silinder
    top flat
    doffer
    coiler
    Alat dan Bahan
    mesin carding
    kertas
    alat gambar
    pengsil
    penghapus
    Langkah Kerja
    Membuka penutup taker-in, cylinder dan doffer.
    Mengamati cara kerja mesin secara keseluruhan.
    Mengamati bentuk feed roll, taker-in, cylinder, top flat dan doffer.
    Mengamati cara kerja bagian-bagian mesin carding.
    Menggambar bagian-bagian pokok mesin carding dari samping.
    Menunjukkan alur jalannya proses serat pada mesin carding.
    Data Pengamatan
    DISKUSI
    Pada peraktikum kali ini praktikan membahas mesin carding mulai dari
    bagian-bagian yang tepenting dalam mesin carding maupun fungsi setiap alat
    yang ada pada mesin tersebut,hubungan pergerakan antara roll yang satu
    dengan yang lain mekanisme kerjanya ,maupun arah gerakan setiap roll yang
    ada pada mesin carding disamping itu dosen juga menerangkan jalur proses
    sejak penerimaan bahan baku dari blowing sampai terbentunya sliver dengan
    menjalankan mesin yang ada pada laboratirium pintal.praktikum mengalami
    kesulitan karena dimana mesin tidak dibuka secara langsung sehingga
    praktikum sulit membayangi mekanisme alur proses jalanya bahan baku pada
    mesin .
    Kesimpulan
    Setelah melakukan praktikum bahwasanya bagian utama mesin carding terdiri
    dari :
    rol penyuap (feed roll)
    taker-in / licker-in
    silinder
    top flat
    doffer
    coiler
    yang dimana memiliki fungsi sebagai berikut
    Rol penyuap yang berfungsi menyuapkan bahan,
    Taker-in yang berfungsi mengambil dan membuka serat,
    Silinder yang berfungsi membuka, membersihkan dan memisahkan serat pendek
    dari serat panjang,
    Flat yang menangkap dan mengumpulkan serat pendek,
    Doffer yang mengambil serat yang telah terurai dan bersih dan
    Coiler yang membentuk sliver serta menempatkannya dalam can secara rapi,
    bagian bagian tersebutlahlah yang bekerja bersamaan dan secara teratur utuk
    membersihkan, membuka serat, memisahkan serat pendek dari serat panjang,
    memberikan regangan pada serat hingga akhirnya membentuk sliver carding.
    GEARING DIAGRAM CARDING
    Maksud dan Tujuan
    mahasiswa mengetahui hubungan pergerakan antar bagian
    mahasiswa mampu memahami mekanisme kerja mesin carding
    Landasan Teori
    Proses Bekerjanya Mesin
    Gulungan lap diletakkan di atas lap rol. Melalui pelat penyuap, lap
    tersebut disuapkan ke rol penyuap. Karena perputaran rol penyuap, maka
    lapisan kapas bergerak ke depan. Lapisan kapas yang terjepit oleh rol
    penyuap, dipukul oleh rol pengambil. Karena pukulan ini, maka
    gumpalan-gumpalan kapas menjadi terbuka dan kotorankotorannya terpisah oleh
    adanya dua pisau pembersih. Kotoran-kotoran ini akan melalui sela-sela
    batang saringan yang terdapat di bawah rol pengambil. Kapas yang terbawa
    oleh rol pengambil, kemudian dibawa ke depan sampai bertemu dengan
    permukaan silinder yang bergerak lebih cepat. Karena arah jarum-jarum pada
    permukaan silinder searah dengan jarum-jarum dari rol pengambil yang
    bergerak lebih lambat, maka serat-serat yang berada di permukaan rol
    pengambil akan dipindahkan ke permukaan silinder dan terus dibawa ke atas.
    Kecepatan silinder jauh lebih besar daripada kecepatan flat dan
    kedudukannya saling berhadapan. Hal ini mengakibatkan lapisan kapas yang
    terdapat di antara kedua permukaan tersebut akan tergaruk dan terurai.
    Serat-serat pendek beserta kotorankotorannya akan menempel pada jarum-jarum
    flat. Oleh sisir flat, lapisan kapas digaruk hingga lepas dari jarum-jarum
    flat. Serat kapas yang menempel pada jarum-jarum pada permukaan silinder
    terus dibawa ke bawah sampai titik singgung dengan permukaan doffer. Karena
    kecepatan doffer lebih kecil dari kecepatan silinder, maka lapisan kapas
    akan menumpuk pada permukaan doffer, sehingga merupakan lapisan kapas yang
    cukup tebal. Lapisan ini oleh doffer kemudian dibawa ke arah sisir doffer
    yang mempunyai gerakan berayun ke atas dan ke bawah. 1 Sisir doffer
    mengelupas lapisan serat kapas yang sangat tipis yang disebut web. Web yang
    menggantung bebas kemudian dengan tangan dimasukkan ke terompet. Dari
    terompet masuk ke rol penggilas dan keluar dengan bentuk yang disebut
    sliver. Sliver tersebut dengan tangan dimasukkan ke terompet, kemudian
    masuk ke rol penggilas, ke coiler dan ditumpuk di dalam can. Selain coiler
    yang berputar, can juga berputar di atas landasan can yang berputar pula,
    sehingga sliver yang masuk ke dalam can dapat tersusun dan tertumpuk dengan
    rapih.
    Bagian penyuapan bertujuan untuk :
    Membuka gulungan lap
    Menyuapkan lap
    Melakukan pembukaan pendahuluan terhadap lapisan kapas
    Menipiskan lapisan kapas supaya mudah diuraikan
    Memisahkan kotoran dari serat
    Memindahkan kapas secara merata ke permukaan silinder
    Bagian penyuapan lapisan kapas ini terdiri dari sebuah lap rol yang
    permukaannya beralur, dengan diameter kurang lebih 6 inch dan panjangnya
    selebar mesin carding. Agar putaran gulungan lap dapat diatur dan tidak
    miring atau slip, maka di kanan kiri lap rol dipasang tiang (lap stand)
    yang memiliki celah-celah dimana lap roll ditempatkan. Bagian atas dari
    tiang ini mempunyai lekukan yang dipakai untuk meletakkan cadangan gulungan
    lap.
    Pelat Penyuap
    Pelat penyuap ini berfungsi sebagai penghubung antara lap rol dengan rol
    penyuap yang ada didepan. Pelat ini mempunyai permukaan atas yang rata
    serta licin dan dibuat dari besi tuang yang ujung depannya melengkung
    sedikit keatas sesuai dengan ukuran dari rol penyuapnya, serta mempunyai
    hidung yang disesuaikan dengan rol pengambilnya. Bentuk hidung pelat
    penyuap ini macam-macam tergantung kepada serat yang akan dikerjakannya,
    namun pada umumnya mempunyai bentuk seperti pada gambar 5.48.
    Rol Penyuap (Feed Roller)
    Rol penyuap dibuat dari besi dengan diameter antara 2¼ - 3inch, serta
    mempunyai permukaan yang teratur. Panjang rol penyuap ini sama dengan lebar
    dari pelat penyuapnya dan dimaksudkan untuk memegang sementara serat yang
    disuapkannya. Bentuk alur pada permukaannya relatif lebih dalam dan lebih
    tajam daripada rol penyuap lapisan kapas, sehingga dapat menjepit /
    memegang serat dengan kencang. Rol penyuap ini terletak diatas ujung depan
    dari pelat penyuap yang melengkung keatas, dengan jarak antaranya yang
    makin merapat dibagian depannya. Dengan adanya pembebanan yang cukup, maka
    serat yang melaluinya seakan-akan dipegang / dijepit oleh rol dan pelat
    penyuapnya. Sistem pembebanannya dapat menggunakan per atau bandul, namun
    sistem bandul lebih lazim digunakan, sebab tidak akan berubah-ubah
    tekanannya, tidak seperti yang menggunakan per, dimana daya pegas dari per
    lama kelamaanmakin kurang. Fungsi dari pelat dan rol penyuap ini ialah
    untuk menyuapkan lapisan kapas kedepan dengan kecepatan tetap serta
    menjepitkannya selagi rol pengambil (taker-in) menjalankan pembukaan.
    Kecepatan dari rol penyuap ini dapat diubah-ubah dengan mengganti roda gigi
    pengganti, sesuai dengan regangan (draft) yang dikehendakinya.
    Rol Pengambil (Taker-in / Licker-in)
    Rol pengambil ini adalah suatu silinder yang mempunyai diameter kurang
    lebih 9 inch dengan panjang selebar mesin cardingnya (40 – 45 inch).
    NPermukaan silinder ini ditutup dengan gigi yang tajam seperti halnya gigi
    gergaji yang berbentuk segi tiga dan dikenal dengan nama Garnet Wire.
    Bentuk dan banyaknya gigi gergaji ini disesuaikan dengan jenis dan
    sifat-sifat dari serat yang diolahnya. Bentuk dari gigi gergaji yang tajam
    pada rol pengambil dapat dilihat pada gambar dibawah ini..
    Pada umumnya untuk serat kapas banyaknya gigi per feet adalah antara 4000 –
    5000 gigi atau kurang lebih 5 gigi/cm². Poros rol pengambil mempunyai
    landasan (bearing) yang dapat digeser mendekati atau menjauhi silinder,
    sehingga jarak antara rol pengambil dan silinder dapat diatur. Bagian yang
    tajam dari gigi gergaji yang dipakai untuk membuka serat, kurang lebih
    membuat sudut sebesar 80° dengan alasnya. Sedang arah kawat parut pada
    permukaan silinder mempunyai sudutsebesar 75° sehingga dengan demikian
    dapat menyapu bagian punggung dari gigi gergaji tersebut pada jarak yang
    dekat dan memungkinkan untuk mengelupas dan membawa serat yang ada di rol
    pengambil. Seperti terlihat pada gambar 5.39 arah putarannya sedemikian,
    sehingga gigi-gigi gergaji yang tajam mengarah kebawah pada waktu memukul
    dan membuka serat yang disiapkan oleh rol penyuap yang relatif sangat
    lambat (kurang dari 1 rpm), maka serat yang disuapkan tersebut
    mengalamipukulan-pukulan beberapa kali, sehingga sekaligus dapat dibuka.
    Namun karena jarak antara titik jepit rol penyuap dan gigi gergaji tersebut
    sering lebihpanjang dari panjang seratnya sendiri, maka pencabutan serat
    dalam bentuk gumpalangumpalan kecil kadang-kadang tidak dapat dihindari.
    Untuk menghindari hal ini maka bentuk hidung dari pelat penyuap perlu
    disesuaikan dengan panjang dari seratnya. Bagian atas dari rol pengambil
    ditutup dengan pelat yang melengkung untuk menahan kemungkinan terlepasnya
    seratserat yang ada dipermukaan rol pengambil.
    Pisau Pembersih (Mote Knife) dan Saringan Bawah (Under Grid)
    Untuk membersihkan serat (kapas) dari patahan batang daun yang kering, debu
    dan kotoran-kotoran lain yang masih terbawa dalam kapas, dipasanglah dua
    buah pisau pembersih dibawah taker-in. Jumlah kotoran-kotoran yang masih
    terbawa dalam lap diperkirakan antara seperempat dan setengahnya yang ada
    di kapas mentahnya dan berada ditengah-tengah gumpala ngumpalan yang kecil
    dari serat kapas yang ada dalam lap,sehingga untuk membersihkan secara
    cermat diperlukan tingkat pembukaan dan pembersihan yang lebih teliti lagi
    daripada yang dikerjakan di mesin pembuka (blowing). Pisau pembersih ini
    biasanya dua buah, dengan mata yang tajam menghadap ke permukaan taker-in.
    Gearing diagram mesin carding
    Keterangan gambar :
    PERHITUNGAN DIMESIN CARDING
    Maksud dan Tujuan
    mahasiswa mengwetahui dasar perhitungan dimesin carding
    mahasiswa mamapu melakukan perhitungan mekanika draft,actual draf dan
    produksi
    Landasan Teori
    proses draft
    mealului proses drafting ,serat harus bergerak relatif terhadap serat
    lainya
    ketidakrataan sangat mungkin terjadi akibat gesekan antara serat dan ikatan
    kohesif antar permukaannya
    setiap drafting cenderung akanmenghasilkan ketidakrataan
    sebagian besar drafting terjadi melalui susunan rol rol drafting
    rol rol atas berupa rol bajayang diselimuti oleh karet
    rol rol atas berupa rol baja tahan karat yang beralur
    rol rol atas menekan rol bawah menggunakan sistem penekanan pegas
    kecepatan rol depan dari rol belakang
    proses yang terjadi pada sistem drafting
    pelurusan serat (decrimping/straightening)
    mulur serat
    pelepasan/sliding serat dari serat-serat sekitarnya
    factor factor yang mempenggaruhi drafting force
    susunan serat serat( sejajar/bersilang)
    daya ikat antar permukaan serat (s etruktur permukaan serat,kriting/crimp)
    panjang serat
    jarak antar titik jepit (nip spacing)
    Menghitung Gearing Diagram Mesin Carding
    Draft Feed Roller –Licker In
    Draft Licker In-Cyinder
    Draft Cylinder-Doffer
    Draft Doffer- Stripper Roller
    Draft Stripper Roller- Cros Roller
    Draft = nπ∅roll
    Draft (D1) = (V liker in)/(v feed roller)
    = (nπ∅ liker in)/(nπ∅ Feed roller)
    =(1440×π×22⁄28×23)/(1350×π×10⁄37×25⁄168×42⁄34×14⁄120×7)
    =475,9
    Draft (D2) = (V cylinder)/(V liker in)
    = (nπ∅ cyinder )/(nπ∅liker in)
    =(1440×π×28⁄53×22⁄28×138)/(1440×π×22⁄28×23)
    =3,16
    Draft (D3) = (V doffer)/(V cylinder)
    = (nπ∅ dofferr )/(nπ∅cylinder)
    =(1350×π×10⁄37×25⁄168×68)/(1440×π×28⁄53×22⁄28×138)
    =0,0447
    Draft (D4) = (V stripper roller)/(V doffer)
    = (nπ∅ sripper roller )/(nπ∅doffer)
    =(1350×π×10⁄37×25⁄28×12)/(1350×π×10⁄37×25⁄168×68)
    =1,05
    Draft (D5) = (V cros roller)/(V stripper roller)
    = (nπ∅ cros roller )/(nπ∅stripper roller)
    =(1350×π×10⁄37×25⁄168×35⁄45×8)/(1350×π×10⁄37×25⁄168×12)
    =0,51
    Kapasitas Produksi
    Diketahui :
    Jika 1 shif = 8 jam
    Ne1 sliver = 0,12
    P = (v cross roll cm⁄mnt ×6o mnt⁄jam× t jam⁄shift×453,6 gram⁄lbs)/(100
    cm⁄(m )×768 m⁄hank ×Ne1 hank⁄lbs × 1000 gram⁄kg)
    MD =(V Cross roller)/(V feed roller)
    =(1350×π×10⁄37×25⁄28×35⁄45×8)/(1350×π×10⁄37×25⁄168×42⁄34×14⁄120×7)
    = 37,00
    Rpm = 1350×π×10⁄37×25⁄28×35⁄45×8
    =6364,86
    produksi = (Rpm ×t×2×60×453,6)/(768×Ne1×1000)
    = ( 6364,86×8××60×453,6)/(100×768×0,12×1000)
    = 150,36kg/jm
    PROSES DAN PENGENDALIAN MUTU DICARDING
    Maksud dan Tujuan
    mahasiswa mengetahui persaratan mutu sliver
    mahasiswa menganalisa hambatan yang terjadi dan cara penanggulanganya pada
    saatmelakukan proses
    mahasiswa mampu melakukan pengujian dan pengendalian mutu sliver
    Landasan Teori
    Tebal Tipisnya Sliver yang diolah
    Bila sliver yang melalui pasangan rol, diameternya lebih besar, maka rol
    atas mempunyai kecenderungan untuk bergeser naik atau lebih renggang
    terhadap rol bawahnya. Ini berarti bahwa tekanan pembebanan terhadap serat
    bertambah besar serta titik atau garis jepitnya bertambah lebar pula.
    Gambar 5.90 menunjukkan bahwa makin tebal slivernya, makin panjang daerah
    jepitannya, sehingga kalau penyetelan jarak antar rolnya tetap, maka
    sebenarnya relative akan lebih pendek
    Gerakan Pengelupasan (Stripping Action)
    Stripping action adalah suatu kegiatan yang diperlukan untuk mengelupas
    /memindahkan serat yang sudah berupa lapisan. Stripping action terjadi
    apabila arah bagian jarum yang tajam pada kedua permukaan sama. Kecepatan
    kedua permukaan adalah sedemikian rupa sehingga bagian yang tajam dari
    jarum pada permukaan yang bergerak cepat, seakan-akan menyapu
    bagian yang tumpul dari jarum pada permukaan yang dilaluinya.
    Gerakan Penguraian (Carding Action)
    Carding action adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk membuka dan
    menguraikanserat yang masih berupa gumpalan-gumpalan. Carding action
    terjadi apabila arah bagian jarum yang tajam pada kedua permukaan yang
    bergerak berlawanan arah. Kecepatan kedua permukaan tersebut adalah
    sedemikian rupa sehingga bagian yang tajam dari jarum pada permukaan yang
    bergerak lebih cepat, seakan-akan beradu dengan bagian yang tajam dari
    jarum pada permukaan yang dilaluinya.
    Pemisahan Serat Pendek dari Serat Panjang
    Proses ini terjadi pada saat lapisan kapas yang berada antara permukaan
    silinder danpermukaan top flat (yang aktif) tergaruk dan terurai. Serat
    pendek yang mempunyai ikatan dengan jarum silinder relative lebih kecil
    dibanding serat panjang akan terlepas ikatannya dengan jarum-jarum silinder
    dan menempel pada jarum-jarum top flat. Berpindahnya serat pendek dari
    permukaan silinder ke permukaan top flat juga dibantu oleh adanya gaya
    centrifugal yang ditimbulkan akibat dari putaran silinder itu sendiri.Serat
    pendek yang menempel pada jarum-jarum top flat selanjutnya dibawa top flat
    untuk dikupas dan dibuang.
    Bagian Pembentukan dan Penampungan Sliver
    Bagian ini merupakan bagian yang terakhir dari mesin Carding dan
    dimaksudkan untuk
    membentuk serat-serat yang telah diurai dan dibersihkan sebelum menjadi
    sliver dan kemudian ditampung kedalam can.
    Bagian ini terdiri dari :
    Doffer
    Sisir doffer (doffer comb)
    Rol penggilas (calender roll)
    Coiler
    Pada gerakan penguraian(Carding action), selain seratserat terurai satu
    sama lainnya, sebagian dari serat ternyata pindah dari permukaan yang
    bergerak lebih cepat (silinder) ke permukaan yang bergerak lebih lambat
    (flat). Makin cepat bergeraknya flat tersebut, makin banyaklah serat yang
    dipindahkannya. Prinsip pemindahan ini dipakai untuk memindahkan
    serat-serat yang ada dipermukaan silinder dengan menggunakan silinder yang
    lebih kecil yang ditempatkan di depan silinder, silinder yang lebih kecil
    ini disebut Doffer dan permukaannya ditutup dengan card clothing yang arah
    jarumjarum yang tajam berlawanan dengan yang ada di silinder, sehingga
    terjadi gerakan Carding. Pada titik singgungnya, silinder dan doffer
    bergerak dengan arah yang sama, kebawah dankarena kecepatan permukaan
    doffer relatif lebih lambat dari kecepatan permukaan silinder(kurang lebih
    seperdua puluhnya), maka serat-serat yang ada di permukaan silinder akan
    pindah ke permukaan doffer dan dibawa ke depan.Lapisan tipis dari
    serat-serat yang ada di permukaan doffer ini disebut web dan jumlahnya
    cukup untuk dibuat menjadi sliver. Bagaimana terjadinya pemindahan yang
    hamper secara keseluruhan dari silinder ke doffer ini, sampai sekarang
    masih belum di mengerti benarbenar walaupun diperkirakan adanya beberapa
    faktor yang membantu sebagai berikut :
    Permukaan doffer yang bersinggungan dengan silinder selalu bersih dari
    serat.
    Card clothing yang dipakai pada doffer selalu lebih halus dari yang dipakai
    pada silinder. Karena nomornya biasanya 10 nomor lebih halus, berarti
    jumlah jarum persatuan luas lebih banyak, demikian pula daya sangkutnya.
    Karena keduanya berbentuk lingkaran, silinder dan doffer bertemu pada suatu
    titik singgungnya saja dan segera berpisah setelah serat berpindah dari
    silinder ke doffer sehingga kesempatan untuk berpindah lagi ke silinder
    hampir tidak ada.
    Adanya gaya centrifugal yang berasal dari putaran silinder yang cepat,
    cenderung membantu seratserat yang ada di permukaannya dilemparkan ke
    doffer dan karena putaran doffer jauh lebih lambat, perpindahan dari doffer
    ke silinder tidak terjadi.Adanya aliran udara antara kedua permukaan
    tersebut diduga membantu pemindahan serat-serat. Serat-serat yang ada di
    permukaan doffer ini setelah dibawa ke depan dikelupas oleh sisir doffer
    (doffer comb) dan berbentuk lapisan tipis dari serat yang disebut web,
    sehingga
    permukaan yang bersinggungan dengan silinder selalu bersih dan siap untuk
    menampungserat-serat dari permukaan silinder lagi. Berat web ini telah
    disesuaikan dengan berat sliver yang diinginkan, sehingga untuk mengubah
    web menjadi sliver,web tersebut cukup dikumpulkan menjadi satu dan
    dilakukan melalui suatu terompet. Serat-serat tersebut menggabung menjadi
    satu dan kemudian digilas antara sepasang rol penggilas untuk lebih
    merapatkan serat-serat dalam sliver tersebut. Sliver tersebut kemudian
    ditampung dalam suatu can dan cara meletakkannya diatur sedemikian,
    sehingga susunan sliver dalam can tersebut berbentuk seperti kumparan
    (coil).
    proses secara keseluruhan pada mesin carding yang menghasilkan sliver
    Data dan Perhitungan
    Produksi mesin carding
    Tabel pengukuran berat sliver setiap panjang5 yard
    No Berat (gram)
    1 13,2
    2 14,8
    3 18,8
    4 16,4
    5 17,6
    6 18,8
    7 17,8
    8 23,8
    9 24,6
    10 24,4
    11 25,4
    12 28,8
    13 26,8
    14 29,6
    15 21,2
    16 24,8
    17 19,4
    18 17,2
    19 19,0
    20 20,2
    ∑ 422,4
    X 21,12
    waktu produksi : 5 menit
    jumlah produksi nyata : 1414,8gram (ditimbang)
    Ne1(keluar) =(5 yard×453,6 gram)/(21,12 gram ×840 yard)
    =0,13
    MD carding =(V Doffer)/(V Feed roller)
    =(nπ∅ doffer)/(nπ∅ Feed roller)
    =(1350×10⁄(37 )× 25⁄168×68×π)/(1350×10⁄(37 )× 25⁄168×42⁄34×14⁄120 68×7×π)
    = 67,40
    MD = AD
    AD = (Ne1 Keluar)/(Ne1 Masuk)
    67,40 = 0,13/(Ne1 Masuk)
    Ne1 (masuk) = 0,13/67,40
    = 0,0019(dibuatkan) menjadi
    =0,002
    Produksi Blowing =(VFeedrol×5 menit×453,6)/(100 ×768×Ne lap)
    V Feedrol = nπ∅Feedrol
    = 1350×10⁄37×25⁄168×42⁄34×14⁄120×7×3.14
    = 171,99 cm
    Produksi Blowing= (VFeedrol×5 menit×453,6)/(100 ×768×Ne lap)
    =(171,99 cm×5 menit×453,6)/(100 ×768×0,002)
    = 2539,53 gram⁄(5 yard)
    produksi teoritis = (Vdofeer×5 menit×453,6)/(100 ×768×Ne lap)
    V doffer = nπ∅doffer
    = 1350×10⁄37×25⁄168×68×3.14
    = 11539,14 cm
    produksi teoritis =(11539,14 cm×5 menit×453,6)/(100 ×768×0,13)
    = 2621,27gram⁄(5 yard)
    efisiensi = (produksi nyata )/(produksi teoritis)100%
    = (1414,8 )/2621,27100%
    = 53,97%
    persentasi limbah = (Produksi Blowing-produksi carding(nyata))/(produksi
    Blowing)×100%
    (p%) = (2539,53-1414,8 )/2539,53
    = 44,2%
    Data Pengamatan
    Diskusi
    Serat yang keluar pada proses mesin blowing kotoran-kotoran tidak dapat
    dihilangkan seluruhnya dalam proses pencampuran di blowing. oleh sebabnya
    perlu di olah lagi pada mesin carding supaya mutu yang didapat
    baik,kotoran-kotoran yang terkandung dalam gumpalan serat oleh bsebab itu
    Pada mekanisme kerja mesin carding terdapat 2 jenis gerakan di antarnaya
    Gerakan Pengelupasan (stripping action), yaitu gerakan yang menyebabkan
    terkelupasnya/berpindahnya serat dari permukaan yang lambat ke permukaan
    yang lebih cepat. Serat dari taker-in yang kecepatan permukaannya lambat
    seakan-akan berpindah ke permukaan silinder yang kecepatan permukaannya
    lebih cepat.
    Gerakan Penguraian (carding action), yaitu gerakan yang menyebabkan
    terurainya gumpalan serta menjadi serat-serat individu. Gerakan ini pada
    mesin carding terjadi antara flat yang bergerak lambat dengan silinder yang
    bergerak cepat
    pada peraktikum kali ini tidak medapat hasil yang maksimal dikarenakan
    tidak menimbang hasil dengan baik,teliti,cermat sehingga hasil tidak akurat
    dan jauh dari perkiraan disamping itu ketika mengukur panjang setiap
    panjang 5 yard peraktikan tidak memotong sliver dengan konsisten,tidak
    memperhatikan petunjuk peraktikum dengan baik sehingga setiap penimbangan
    yang dilakukan 5 yard memiliki hasil selisih yang jauh berbeda antara
    penimba ngan yang satu demgan yang lainya.
    V. KESIMPULAN
    Carding adalah salah satu proses yang paling penting karena disini dapat
    mempengaruhi mutu hasil. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang baik
    dalam memahami mekanisme mesin carding dan mengetahui fungsi alat atau
    bagian-bagian yang terdapat pada mesi carding supaya nanti ketika kerja
    dilapangan kita mendapat hasil benang yang mutu tinggi yang dimana salah
    satunya dengan menciptakan hasil sliver yang rata yaitu dilakukanya dimesin
    carding.disamping itu dengan memahami betul proses dan mekanisme yang ada
    pada mesin carding otomatis kita bisa memelihara mesin dengan baik seperti
    Menjaga supaya mesin – mesin selalu dalam kondisi yang baik dan mencegah
    terjadinya kerusakan sehingga kegiatan produksi tidak terganggu.
    Mengendalikan kualitas yaitu dapat menghasilkan sliver yang berkualitas
    sempurna
    Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
    kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
    Hasil yang di dapat dari perhitungan:
    Dengan waktu produksi = 5 menit
    jumlah produksi nyata = 1414,8gram (ditimbang)
    Produksi Blowing = 2539,53 gram⁄(5 yard)
    produksi teoritis = 2621,27gram⁄(5 yard)
    efisiensi = 53,97%
    persentase limbah (p%) = 44,2%
    DAFTAR PUSTAKA
    Pawitro, S.Teks, et-al. Teknologi Pemintalan Bagian I. ITT. 1973
    modul praktikum pemintalan 1:sekolah tinggi teknologi tekstil.
 
Maaaf kaa mau tanyaa kalau di mesin carding itu sendiri pressure itu tdk setabil di monitor selalu turu ketikan mesin itu jalan..mohon bantuanya
BalasHapusCara mengatasi Mesin carding tc 11 , memperbaiki nya gmna ya kalau thick spot Terus . apa yg harus di perbaiki ?
BalasHapuscoba buka T-CON nya lalu bersihkan diarea cylinder nya
HapusApa yang tidak bisa di urai di mc carding selain nep
BalasHapusMaaf sebelumnya pak/Bu mau bertanya untuk Tepat setingan Antara Slinder sama T-Con nya itu berapa ya Pak/Bu
BalasHapusTerimakasih