LAPORAN
PRAKTIKUM SERAT
UJI PEMBAKARAN & UJI BERAT JENIS
Disusun
oleh :
Nama : Muhammad Sholahuddin Al-Ayyuby
NPM :
14010072
Group : T4
Dosen : R.R. Wiwiek., S.ST
Asisten : 1.
Luciana.,S.Teks.,M.Pd
2. Desti M., S.ST
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2015
I. MAKSUD
DAN TUJUAN
1. Mengidentifikasi beberapa
serat melalui cara pembakaran.
2. Menentukan
berat jenis
dari beberapa serat.
II. ALAT
DAN BAHAN
·
Uji
pembakaran
1.
Kapas
2.
Rayon viskosa
3.
Rami
4.
Sutera
5.
Wool
6.
Poliester
|
7.
Poliakrilat
8.
Poliamida/Nylon
9.
Poliester : Kapas
10. Poliester : Wool
11. Poliester : Rayon
|
·
Uji
berat jenis
12.
Kapas
13.
Rayon viskosa
14.
Rami
15.
Sutera
16.
Wool
17.
Poliester
|
18.
Poliakrilat
19.
Poliamida/Nylon
20.
Poliester : Kapas
21.
Poliester : Wool
22.
Poliester : Rayon
|
III. TEORI DASAR
·
Uji
pembakaran
Uji
pembakaran
adalah suatu cara yang digunakan dalam menentukan jenis serat melalui cara
dibakar, cara ini termasuk cara yang paling tua
untuk identifikasi serat. Cara ini hanya dapat digunakan untuk menentukan
golongan serat secara umum dan tidak dapat dipertanggung jawabkan untuk
campuran serat
yang terhitung serat baru. Dengan mengamati serat
yang terbakar, asap dari serat yang terbakar, bau pembakaran, dan sisa
pembakaran maka dapat ditentukan termasuk golongan apa serat yang sedang diuji
tersebut. Nyala api untuk membakar serat paling baik digunakan pembakar Bunsen
atau pembakar dengan bahan bakar alhohol.
·
Uji
berat jenis.
Berat
jenis adalah salah satu sifat fisika yang penting untuk identifikasi serat.
Berat jenis serat dapat ditentukan dengan bantuan suatu zat cair yang diketahui
berat jenisnya dimana serat tidak tenggelam dan juga tidak terapung. untuk hal
ini diperlukan dua zat cair yang tercampur sempurna didalam berbagai
perbandingan dan menghasilkan campuran zat cair dengan berat jenis antara 1,0
sampai 1,6. Beberapa zat cair yang dapat digunakan antara lain,yaitu campuran
antara :
1. Karbon
tetra klorida ( berat jenis 1,60 ) dengan xilena (berat jenis 0,87)
2. Karbon
tetra klorida ( berat jenis 1,60 ) dengan n-heptana (
berat jenis 1,10 )
3. Perklor
etilena ( berat jenis 1,63 ) dengan xilena ( berat jenis 0,87 )
Untuk berbagai larutan dengan berat jenis antara 1,0
dan 1,6, maka dibuat larutan dengan campuran tetrakhlorida dan xilena dengan
perbadingan sebagai berikut :
Campuran
|
CCl4
|
Xilena
|
Berat Jenis
|
1
|
10
|
0
|
1,600
|
2
|
9
|
1
|
1,527
|
3
|
8
|
2
|
1,454
|
4
|
7
|
3
|
1.381
|
5
|
6
|
4
|
1,308
|
6
|
5
|
5
|
1,235
|
7
|
4
|
6
|
1,162
|
8
|
3
|
7
|
1,089
|
9
|
2
|
8
|
1,016
|
10
|
1
|
9
|
0,934
|
11
|
0
|
10
|
0,870
|
III. CARA
KERJA
·
Uji
pembakaran
- Serat yang akan diuji dijepit dengan
pinset.
- Contoh serat didekatkan pada api dari
samping dengan perlahan-lahan.
- Waktu serat dekat nyala api diamati apakah
bahan meleleh, menggulung atau terbakar. mendadak.
- Setelah serat lepas dari nyala api
maka segera dicatat bau dari gas yang dikeluarkan oleh serat
yang terbakar itu.
- Amati juga apakah serat mengeluarkan asap
atau tidak.
- Perlu dicatat pula bagaimana bentuk, warna
dan kekerasannya dari abu sisa pembakaran
- Tempelkan serat pada jurnal praktikum
sebagai bukti dengan menggunakan isolasi
-
Uji
berat jenis
- Tuangkan campuran-campuran tersebut satu
persatu ke dalam piala gelas kecil.
- Masukkan potongan-potongan serat ke dalam
setiap piala gelas yang sudah berisi larutan pembanding.
- Amati pada gelas piala dalam campuran
nomor berapakah contoh uji tidak tenggelam dan tidak terapung (Melayang)
- Atau jika dari keseluruhan serat yang
terdapat dalam gelas piala tidak ada yang melayang maka dapat dilihat
serat pada nomor berurutan,jika pada gelas piala awal serat mengapung dan gelas
piala selanjutnya serat tenggelam maka kedua contoh tersebut dipilih
- Berat jenis serat dapat ditentukan, yaitu
sama dengan berat jenis cairan di atas.
IV. DATA
PENGAMATAN
Terlampir
V. DISKUSI
a. Uji pembakaran.
Pada percobaan ini praktikan mengidentifikasikan beberapa
jenis serat melalui cara pembakaran yang memiliki ciri masing-masing yang
berbeda ketika dibakar. berikut ini akan dijabarkan oleh praktikan ketika uji
kebakaran.
-
Ada serat
yang ketika dibakar langsung terbakar cepat meneruskan kebakaran lalu
mengeluarkan asap putih dan mengeluarkan bau kertas dibakar dan meninggalkan
asap putih yang menunjukkan bahwa itu ciri serat selulosa apabila dibakar
seperti yang dipraktikkan pada serat kapas, rayon viskosa dan rami
-
Ada serat yang ketika dibakar langsung terbakar
cepat tapi tidak meneruskan pembakaran lalu mengeluarkan bau seperti rambut
terbakar dengan asap putih dan tidak meninggalkan apau, melainkan sepertiada
bulatan kecil di ujung-ujungnya yang menandakan bahwa itu serat protein
atauserat rambut seperti pada sutera dan wol.
-
Ada serat yang ketika dibakar mengeluarkkan asap
yang berwarna hitam pada jenis serat poliester, Pada umumnya serat poliester
yang kami uji bakar meleleh mengeluarkan bau yang menyengat dan membentuk
bulatan kecil seperti pada poliester, poliester rayon, poliester wol, tetapi
pada polieseter kapas tercium seperti kertas terbakar, terbakar cepat, dan
meninggalkan abu, mungkin ada kesalahankami dalam mengedentifikasi dalam uji
bakar serat poliester
-
Ada serat juga yang tidak meenimbulkan asap
ketika dibakar, meleleh serat mengeluarkan aroma rambut terbakar dengan bulatan
kecil yang tidak teratur yang kami identifikasikan sebagai serat nylon sesuai
petunjuk, selain itu juga ada serat yang ,emgeluarkan asap hitam, meleleh,
mengeluarkan bau seperti asam asetat dan meninggalkan sisa bulatan kecil
diujungnya ketika dibakar yang disebut poliakrilat
Selain itu dalam
percobaan pembakaran, pada umumnya pengujian terhadap serat alam tidak terlalu mengalami kesulitan, dalam hal
asap, bau, sisa pada pembakaran atau hal lainnya, tapi praktikan mengalami
kesulitan ketika menguji baakar serat buatan, khususnya dalam membedakan bau,
selain itu juga praktikan ga bisa terus mengulang mencium baunya karena fatal
paru-paru jika terus-terus diulang, untuk yang lainnya masih bbisa dikondisikan
dalam hal asap, sifat pembakaran maupun sisa pembakarannya
b. Berat jenis.
Pada saat pengujian berat jenis di dalam praktiknya ternyata lebih jauh berbeda dengan teorinya
langsung, karena banyak yag tidaksesuai dengan data berat jjenis aslinya,
mungkin itu disebabkan oleh beberapa hal, seperti ketidak hatian prakriakan
ddalm mengamati serat saat dimasukkan ke larutan campuran seperti keterlambatan
dalam memasukkan, serta larutan diantara tabung-tabung aada yang tidak sma
tingginya, lalu ada kemungkinan juga hintiran kecil serat yaang dimasukkan
tidak muat atau terlalu besar sehingga ketika dimasukkan kedalam tabung terasa
banyak gaya geseknya sehingga tidak lancar ketika dimasukkan kedalamnya.
VI. KESIMPULAN
A. UJI PEMBAKARAN
Pada praktikum serat tentang uji
pembakaran, praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal yang bisa diambil,
-
Dengan uji pembakaran kita dapat
mengidentifikasi serat bahwa serat itu termasuk ke dalam serat selulosa, rambut
atau buatan
-
Dapat disimpulkan bahwa diantara jenis serat
selulos, protein, maupun buatan memiliki sifat fisika yang berbeda dari segi
bau, asap, sifat pembakaran, maupun sisa pembakarannya
B. BERAT
JENIS.
Pada praktikum serat tentang uji berat jenis, praktikum dapat
menyimpulkan ketika pengujian mulai dari pengamatan ketika serat digintir
dimasukkan kedalam larutan ada yang terapung, melayang maupun tenggelam, yaitu
dari semua itu membuktikan bahwa masing-masing jenis serat mulai dari serat
alam maupun buatan memiliki sifat fisikanya termasuk dalam berat jenisnya yang
berbeda pada masing-masing jenis seratnya
VII. DAFTAR
PUSTAKA
1. Wibowo
Moerdoko, S.Teks., “ Evaluasi Tekstil Bagian Kimia “. , Institut Teknologi Tekstil –
Bandung, 1975.
2.
“ Serat – Serat Tekstil “. ,Institut Teknologi Tekstil – Bandung.
3. ITS,
interteks Testing Service, Lab Test
4. Pedoman praktikum identifikasi serat tekstil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar