Kamis, 01 Februari 2018

LAPORAN

PRAKTIKUM PERSIAPAN PERTENUNAN

“PERANGKAPAN BENANG (DOUBLING) “

Nama : Muhammad Sholahuddin Al-Ayyuby

NPM : 14010072

Group : T4

Dosen : Irwan Z, S.Teks

Asisten : Abdurrohman, S.ST.

Ipan S

Description: 12092773_1224546677571751_1426123997_n

POLITEKNIK STTT

BANDUNG

2015

PERANGKAPAN BENANG (DOUBLING)

I. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui cara merangkap benang (doubling)

2. Untuk mengetahui fungsi dan cara kerja mesin doubling

II. Teori Dasar
Menggintir merupakan suatu proses menggabung(merangkap) dua benang atau lebih kemudian member antihan dalam jumlah tertentu per satuan panjang tertentu. Penggintiran menurut prosesnya dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Penggintiran langsung

Dua benang atau lebih ditarik dari conenya masing-masing untuk langsung digintir pada mesin tanpa proses perangkapan sebelumnya.


Skema penggintiran langsung

2. Penggintian tidak langsung

Benang yang akan digintir mengalami proses perangkapan, yaitu proses merangkap 2 benang atau lebih dari masing-masing conenya dengan menggulungnya menjadi 1 cone.


Skema pengintiran tidak langsung

1 cone yang digintir itu berisi gulungan 2 benang atau lebih yang telah mengalami proses perangkapan pada mesin Doubling. Berikut skema perangkapan benang pada mesin Doubling


Contoh skema perangkapan 2 benang

III. Alat dan Bahan

­ Mesin Doubling

­ Kunci pas

­ Timbangan

­ Benang Ne 30/2

­ Paper Chese

­ Troboskop

­ Jangka Sorong

­ Tachometer

IV. Langkah Percobaan

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335624873.jpg

Memasukkan ujung benang pada lubang lapet bawah.

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335643033.jpg

menghubungkan ke lapet atas

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335645087.jpg

Hubungkan juga ke tansion

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335650347.jpg

Gabung jadi satu ketiga benang tersebut dan masukkan ke dalam cutter

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335654216.jpg

Sambungkan ke rol pengantar benang

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335656055.jpg

Memasukkan benang pada lubang traverse guide dan mengikat benang pada cone (gulungan hasil),

Description: D:\My Study\KULIAH\Al-Ayyuby\Semester 3\Prak. Pers. Pertenunan\data\1447335657649.jpg

Menjalankan mesin.

V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bobbin cape Package Apart


Cone Chese Cradle


Drum Friksi


Traverse


Roll Penghantar

Cuter


Tension

Feeder


Sensor


Lapet


Cone yang akan di

doubling

GAMBAR GEARING DIAGRAM PROSES DOUBLING

Pengumpulan data :

Berat paper cone kosong = 70,92 gram

Berat paper cone isi = 285,13 gram

Keliling drum = 16,2 cm

Ø drum =

S1 =3,3 cm S2 =3,5 cm S3 = 3,4 cm S4 = 3,5 cm S5 = 2 cm

S.total = 15,7 cm S rata-rata =3,489 cm

Waktu penggulungan = 20 menit

N (Rpm) Drum = 437,7 rpm

Nm benang (panjang = 10m, berat = 1,35 gram)

Nm =

Ne1 = 0,59 x Nm = 0,59 x 7,40 = 4,37 = 4

Pengolahanan data :

v Tan α =

α = Tan-1 4,642

= 77,84o

v Berat produksi nyata = Berat cones isi – Berat cones kosong

= 285,13 – 70,92 = 214,21 gram

v Prod. teoritis =

=

= 194,78 gram

v Efisiensi = x 100%

= x 100%

= 109,9 %

VII. DISKUSI

Analisis yang didapat ketika praktikum winding tentang doubling yaitu :

1. Pada dasarnya doubling prosesnya hampir sama dengan streng to cone dan cone to cone yang membedakan hanyadalam doubling mesin winding yang digunakan lebih canggih karena dilengkapi dengan Panel control yang ada disamping kiri.

2. Drum friksi pada mesin yang digunakan pada proses doubling tidak beralur sehingga dapat meminimalisir ketidakrataan gulungan yang dihasilkan dari proses doubling

3. Pada mesin ini terdapat beberapa sensor dan line sehingga tidak begitu mempengaruhi produksi jika ada salah satu line yang mati.

Dalam praktikum pertenunan tentang winding doubling dapat diperoleh beberapa masalah yang bisa diambil menjadi diskusi yaitu :

v Penggunaan`alat tachometer dan troboscob untuk menghitung kecepatan drum friksi

v Terdapat motor penggerak disetiap line

v Efisiensi adalah perbandingan hasil produksi nyata dibagi produksi teoritsnya dalam skala waktu yang sama. Tidak mungkin ada nilai efisiensi melebihi 100%. Terdapat kesalahan data perhitungan. Mungkin pada praktikum kali ini, kami melakukan kesalahan penghitungan waktu. Sehingga berpengaruh pada perhitungan produksi toeritis.

v Faktor lain yang juga menjadi kendala ialah pemutus benang otomatis ( cutter) pada unit mesin doubling yang kami gunakan tidak berfungsi. Ketika salah satu benang rangkapan terputus, cutter tidak otomatis memutuskan benang-benang lainnya sehingga benang-bennag yang lain tetap digulung tanpa rangkapannya. Hal ini tentu berpengaruh pada hasil rangkapan juga perhitungan efisiensi.

VIII. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil setelah praktikum pertenunan tentang Doubling (Perangkapan)adalah menjadikan mahasiswa mengerti fungsi dan cara kerja mesin winding serta lebih terampil dalam mengoperasikan mesin Winding.

Dari hasil praktikum diperoleh :

· Berat produksi nyata = 214,,22 gram

  • Prod. teoritis = 194,78 gram

· Efisiensi = 109,9 5

Perangkapan benang bertujuan untuk :

§ Merangkap benang untuk penggintiran tidak langsung

§ Meningkatkan mutu benang gintir.

§ Merangkap untuk tujuan produksi lain.

Perangkapan benang yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

ü Perangkapan berjalan maksimal, efisiensi mesin mendekati 100%.

ü Tegangan benang harus sesuai dengan dengan nomor benang yang dirangkap agar gulungan padat.

ü Hasil rangkap harus sempurna rangkapnya.

IX. DATAR PUSTAKA

__Pedoman Praktikum Teknologi Persiapan Pertenunan, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar