Kamis, 01 Februari 2018

OTOMATISASI MESIN TENUN

BAB III

PEMBAHASAN

1. Warp Stop Motion

- Sistem Dropper Mekanik

Keterangan :

1. Benang lusi 11. Cam

2. Dropper keadaan normal 12. Poros handle

3. Dropper keadaan lusi putus 13. Handle

4. Rol dropper

5. Kawat penarik

6. Dudukan kawat penarik

7. Penggerak dropper

8. Penumbuk diam

9. Penumbuk fleksibel

10.Axim

Mekanisme :

Rol dropper akan terus bergerak ke kanan dan ke kiri apabila tidak ada kejadian lusi putus, tetapi apabila ada lusi yang putus, maka dropper pada lusi putus tersebut akan jatuh sehingga masuk ke celah rel dropper, Dari hal tersebut secara otomatis gerakan dari rel dropper terhenti disebabkan gerakan dari rel dropper tersebut tertahan oleh dropper yang jatuh ke celah dropper tersebut.

Walaupun gerakan rel dropper terhenti, tetapi gerakan dari penggerak relterus berjalan akibat dari memaksakan gerakan tersebut menyebabkan axim terangkat, axim itu sendiri terhubung gerakannya dari cam, dengan posisi jari-jari terbesar cam diatas.

Selain menyebabkan pengangkatan axim, juga menyebabkan kawat penarik mengangkat penumbuk fleksibel.

Jadi ketika gerakan rel dropper berhenti, maka axim dan penumbuk fleksibel sama-sama naik, sehingga menimbulkan penumbuk diam memukul poros handle, yang kemudian gagang handle tersebut bergeser dan memberhentikn mesin.

- Sistem Dropper Elektrik

Mekanisme :

Rel dropper memiliki bentuk bergerigi, lalu dropper diletakkan diantara celah bergerigi tersebut yang kemudian akan dimasukkan benang lusi

Satu dropper untuk satu benang lusi. Pada saat benang lusi kendor atau putus, secara otomatis dropper akan jatuh ke bawah dan menyentuh batang atau rel dropper.

Didalam rel dropper tersebut terdapat kabel-kabel yang dapat dialiri listrik dari sumbernya yaitu resistor, sehingga benang lusi ini bersifat konduktor.

Jadi ketika ada lusi yang putus atau kendor, kemudian menyentuh rel dropper yang dialiri listrik maka akan terjaddi aruslitrik kemudian mengirim pesan ke resistor untuk memrintahkan mesin untuk berhenti.

2. Weft Stop Mation

- Garpu Pinggir

Garpu pinggir merupakan peralatan penjaga pakan putus yang berada dipinggir mesin. Garpu pinggir memiliki rumah garpu, yang berfungsi sebagai titik tumpu dari garpu untuk naik turun, dan ekor garpu untuk mengait pada hook ketika ada pakan putus. Garpu ini sendiri berada pada dudukan garpu diatas hook. Garpu ini berada pada salah satu sisi saja, sehingga garpu pinggir ini hanya bisa mendeteksi pakan ketika pakan kembali lagi ke laci yang terdapat garpunya.

Mekanisme :

Ketika terjadi peluncuran pakan dan tidak terjadi putus maka teropong akan membawa pakan kembali ke laci yang terdapat garpunya, sehingga menghasilkan tegangan terhadap garpuuntuk bergerak ke depan, dan menimbulkan ekor garpu terankat ke atas menghindari gerakan hook yang kebelakang, sehingga mesin tetap berjalan.

Tetapi ketika terjadi peluncuran pakan dan terjadi putus sehingga teropong tidak membawa pakan kembali ke laci yang berada pada daerah garpu, maka garpu akan tetap berada pada posisinya sehingga ekor garpu terkait pada hook, dan ketika cam berputar dan jari-jari terbesar cam menyentuh follower, hook akan menarik ekor garpu yang menempel pada dudukan garpu, sehingga dudukan garpupun sekaligus terbawa oleh hook ke belakang, mendorong penumbuk untuk menggerakkan batang penumbuk yang akhirnya bergerak mendorong handle bergerak ke arah belakang, sehingga mesin berhenti

- Garpu Tengah

Hampir sama seperti sistem pada garpu pinggir, hanya saja penempatan posisinya saja. Garpu pinggir sendiri merupakan peralatan penjaga pakan putus yang berada dipinggir mesin. Garpu tengah ini lebih tipis daripada garpu pinggir, bahkan lebih kecil dari garpu pinggir sehingga memungkinkan untuk melewati sisir pada lade. Berbeda dengan garpu pinggir dalam penempatannya, kelebihan Garpu ini berada ditengah sisir adalah garpu tengah bisa mendeteksi ada tidaknya pakan hanya dengan sekali peluncuran pakan.

Mekanisme :

Prinsip kerja dari garpu tengah ini adalah naik turun, jadi ketika ada pakan yang meluncur menuju ke tengah lade atau tempat dari garpu pinggir, garpu pinggir akan terangkat, sehingga garpu ini akan berada diatas dari benang pakan apabila tidak terjadi putus benang pakan, dan garpu pinggir dapat masuk ke lubang sisir lade.

Tetapi berbeda kejadiannya apabila terjadi peluncuran pakan tetapi terjadi putus benang, maka posisi garpu yang awalnya diatas pakan akan turun masuk ke celah lade, sehingga batang garpupun akan ikut turun kebawah, sehingga lade ketika mendorong ke depan akan mendorong garpu tengah ke belakang, sehingga akan menghubungkan ke peralatn yang akan menggerakkan handle sehingga mesin berhenti.

- Elektro Optikal

Media ini merupakan salah satu peralatan dalam menjaga pakan, yang berfungsi sebagai pendeteksi, terutama ketika tidak ada pakan putus maupun tak sampai. Biasanya terdapat pada mesin Air Jet Loom ataupun Water Jet Loom. Bekerjanya dengan cara sensor optik yang akan mendeteksi pakan tidak sampai atau malah kelebihan peluncuran pakan.

Mekanisme :

Ketika benang pakan ditembakkan melewati sensor optik maka mesin akan tetap berjalan yang menandakan bahwa tidak ada pakan yang putus ketika ditembakkan oleh udara.

Tetapi ketika terjadi putus, benang yang putus atau yang bebas karena putus itu akan tetap bergerak karena didorong oleh udah keluar melewati sensor optik sehingga mesin akan terus bergerak, kemudian benang pakan sisa putus tersebut terketek sehingga ketika peluncuran pakan berikutnya maka ada daerah pakan yang akan mengisi kekosongan tempat yang seharusnya menjadi tempat pakan yang putus atau lepas tadi. Sehingga dari pengisian tempat kosong tersebut akan menimbulkan efek melengkuk, sehingga pakan yang sebelumnya diatur selebar kain dari accumulator tidak akan melewati sensor optik, sehingga akan memerintahkan mesin untuk berhenti karena pakan tak sampai.

- Piezo Electric

Peralatan ini merupakan media yang berfungsi untuk menjaga pakan, biasanya dipakai untuk mesin rapier. Piezo ini memerintahkan mesin untuk berhenti ketika ada benang pakan yang putus melalui prinsip gesekan pada weft filler.

Mekanisme :

Dari creel tempat bobin benang pakan dipasang masuk ke dalam accumulator yang berfungsi membentuk gulungan awal dan mnegangkan benang kemudian masuk ke weft filler berbentuk lubang yang akan dilewati oleh benang pakan dan pinggiran lubang dari weft filler sendiri adalah logam yang diberi lapisan karet pelumas agar tidak cepat aus, yang bekerja dengan sistem gesekan atau friksi.Dimana besarnya gesekan tersebut sudah disetting ditentukan dengan timing tertentu sehingga waktu penguluran benang pakan yang bergesekan dengan piezo sensor tidak sesuai maka kabel dari piezo sensor yang menghubungkan ke mesin akan memerintahkan untuk berhenti.

Jadi ketika terjadi peluncuran pakan maka akan terjadi gesekan pada piezo sensor itu sendiri sehingga mesin akan terus memproduksi kain.

Tetapi ketika terjadi putus benang pakan, maka tidak ada gesekan pada piezo sensor sehingga mesin akan berhenti.

3. Pengganti Pakan

- Cop Change

Cop change ini merupakan peralatan pengganti pakan secara otomatis apabila pakan habis, hal ini diperlukan untuk menjaga produktivitas dari proses pertenunan, cop change ini tersusun dari beberapa rangkaian yang saling terhubung untuk mengotomatisasi ketika terjadi pakan habis.

Mekanisme :

Apabila pakan pada copnya masih ada, dan terjadi pengetekan maka peraba akan bergerak ke dalam rumah peraba, namun ketika cop sudah habis maka ketika terjadi pengetekan peraba akan bergeser disebabkan licinnya dari cop sehingga peraba akan bergeser atau tidak kembali masuk ke rumah peraba

Setelah terjadinya pergeseran dari peraba, maka batang penghubug akan menaikkan hook filler, sehingga ketika terjadi pengetekan, hook akan mendorong hook filler untuk menggerakkan konsol untuk sejajar dengan sepatu, sehingga ketika sepatu bergerak, akan bersentuhan dengan konsol sehinngga konsol memberi perintah kepada penekan palet yang ada benangnya untuk masuk ke teropong, sehingga palet yang kosong akan masuk ke tempat pembuangan, kemudian mesin menjalankan produksi seperti biasa

- Shuttle Change

Peralatan pengganti teropong cara kerjanya tidak akan lepas dari peralatan peraba pakan habis. Hal ini dikarenakan dalam pergantian teropong tidak akan berjalan dengan baik bila peraba pakan habisnya tidak bekerja dengan baik. Pada waktu akan terjadinya pergantian teropong kedudukan harus tepat dan tidak boleh terlalu/kurang masuk, bila hal ini terjadi maka pada waktu akan terjadi pergantian mesin harus berhenti karena palet akan rusak.

Bila terjadi pergantian teropong, otomatis terjadi juga pergantian palet. Rata-rata jumlah teropong yang terdapat dalam magazine mesin dengan pergantian teropong adalah 10 buah ditambah 1 buah yang sedang bekerja, jadi ada 11 buah teropong dalam sebuah mesin. Dengan begitu diperlukan biaya yang cukup besar untuk membeli teropong.

GB 183.jpg

Gambar Pengganti Teropong Otomatis Sistim Howa/Toyoda

Dari gambar diatas dapat dijelaskan Mekanisme Penggantian Teropong Otomatis (Automatic Shuttle Change) Sistim Howa/Toyoda :

I. Apabila benang pakan belum habis maka peraba pakan belum bekerja.

II. Apabila benang pakan hampir habis maka peraba pakan akan bekerja dan menggerakkan poros A sehingga mengatur posisi tuil D berada lurus/sejajar dengan penumbuk lade V mendorong tuil D ke kanan dan K, L bergerak ke kiri mendorong teropong (shuttle) ke kiri sehingga terjadilah penggantian teropong.

3 komentar: